Sabun Curah B-Klin memiliki pasarnya tersendiri, konsistensi kualitas produk menjadi yang utama untuk meningkatkan penjualan.
Hal ini diungkapkan Eri Fitriana, pengusaha Sabun Curah Merk B-Klin di Bandung.
Eri Fitriana terjun berbisnis sabun curah berawal dari iseng. Pada 1997-1998, di Kota Kembang bisnis pencucian dan steam mobil mulai naik daun.
Dia mencoba meracik sampo mobil dan sepeda motor. Hasil “ramuannya” itu kemudian ditawarkan ke sebuah tempat pencucian mobil yang cukup besar. Sang pemilik tertarik dengan sampo buatan Eri karena busanya banyak. Istilahnya snow atau salju. Dia pun memulai suplai pertama sebanyak 5 liter. Tiga hari kemudian pemilik pencucian mobil itu sudah minta dikirim lagi 20 liter.
“Itulah momentumnya. Formula sampo mobil terus saya kembangkan. Bikin sendiri, jual ke sana-kemari sendiri. Single fighter pokoknya. Alhamdulillahada saja yang beli,” tutur Eri saat ditemui di rumahnya di kawasan Ujungberung, Bandung. Pada 2006, bisnis Eri merambah internet. Dia rajin memasarkan sampo mobil produknya di internet. Permintaan pun ramai dari luar kota, bahkan luar pulau. Usahanya berkembang pesat.
Eri merekrut semakin banyak anak buah untuk membantu produksi dan pemasaran. Seiring waktu, mulai banyak permintaan varian sabun lain dari kalangan konsumen. “Setelah tahu formulanya, saya langsung bikin. Ternyata responsnya positif sekali dari pasar,” tutur Eri. Pada 2010, dia benar-benar fokus mengembangkan bisnis sabun curah. Omzetnya melesat dari sebelumnya rata-rata Rp30 juta-40 juta per bulan.
Eri membagi aneka produknya dalam tiga kategori, yakni households chemical (pembersih rumah tangga), laundry chemical, dan automotif chemical. Kini dalam sebulan jumlah produksinya mencapai 4.000 galon berkapasitas 5 liter. Kini para pelanggannya banyak yang jadi reseller. Mereka sudah merasakan kualitas produkproduk Eri sehingga dengan mudah melakukan promosi. Paket paling murah untuk reseller Rp2 juta. Mereka sudah dapat beragam varian dalam kemasan galon untuk dijual sekaligus contoh.
Bersaing dengan Merk-Merk Besar
“ Usaha sabun curah ini relatif bisa bertahan walaupun di pasaran kita bersaing dengan merk-merk besar yang gampang didapat”, Kata Eri di Bandung.
Kuncinya, kata Eri, adalah konsistensi kualitas produk yang terus kami pertahankan dan tingkatkan, karena pasar sabun curah memiiliki segmentasi pasarnya tersendiri .
Eri mengaku konsistensi kualitas itu menjadi kunci agar konsumennya terus bertahan.
Kendala dan Solusi
Ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya soal pengiriman barang. Sabun Curah itu merupakan bahan cairan sehingga terkadang sangat sulit menjadi ekspedisi kalau adapun harganya bisa lebih mahal dari produknya,
Namun, sebagai pengusaha beberapa kendala tersebut harus dicarikan solusinya , solusi tersebt antara lain dengan memproduksi biang atau konsentrat.
Biang atau konsentrat sabun curah ini merupakan solusi bagi para wirausahawan yang lokasinya jauh dari tempat produksi.
Kelebihan atau keunggulan produk Konsentrat adalah :
• Lebih murah karena membuat sendiri atau bisa mengatur biaya produksi sendiri
• Hemat ongkos kirim karena hanya ditimbang berat konsentratnya dan diperbanyak di tempat tujuan
• Produk yang dibuat/diperbanyak pasti jadi tidak mungkin gagal ( sesuai SOP )
• Cocok untuk Bisnis/bisa dijual kembali karena sangat bersaing harga dan kualitas
• Cocok untuk luar kota/pulau dengan ongkos kirim yang mahal
• Cara produksi mudah sudah ada SOP nya
• Lebih flexibel artinya bisa membuat beberapa Grade atau kualitas produk
Alat Produksi Sederhana yang perlu disiapkan :
• Drum/tong terbuat dari plastik
• Alat pengaduk/Pipa paralon/kayu atau mesin mixer portable
• Timbangan dan Gelas ukur
• Jerigen/kemasan produk jadi
Beberapa pelanggan terutama dari luar jawa banyak yang memesan varian produk yang berbentuk konsentrat,
Ayo, berminat wirausaha Sabun Curah ?
Follow Media Sosial Kami
